Etika Media Sosial dalam Pandangan Islam
Pertama, dalam
menggunakan medsos berniatlah lillahi taala dan berusaha untuk meggapai
rdiho Allah agar yang kita lakukan mendapat pahalan.
إنما الأعمال بالنيات الحديث
“sesungguhya seluruh perbuatan itu harus dengan niat”
Kedua, menulis
adalah amanah yang akan diminta pertanggungjawabannya di akhirat.
Jangan sampai menulis menjadi penyebab kita yang menghantarkan ke neraka.
فويل لهم مماكتبت ايديهم البقرة 79
“ maka
kecelakaan yang besarlah bagi mereka akibat apa yang ditulis oleh tangan
mereka sendiri”
Ketiga, selalu
merasa diawasi Allah ketika menulis status , mengupload dan
mendownload serta men-share apapun di media sosial.
وأن عليكم لحافظين )10( كراما كاتبين (11)
يعلمون ما تفعاون (ألإنفطار 10-12
“Sungguh
banyak malaikat yang selalu mengawasi kalian , para malaikat itu
selalu mencatat perbuatan perbuatan kalian mereka mengetahui semua perbuatan
kalian”.
Keempat, menyebarkan
hal yang bermnafaat dan mempunyai tujuan baik berupa
ilmu amar maruf nahi munkar dan nasehat.
وقولوا للناس حسنا (البقرة 83)
“Serta
berkatalah yang baik kepada manusia”
Kelima, jadilah
seperti lebah hanya mengambil yang baik dan tidak memberi kecuali yang baik .
Di
antara taqorrub kepada Allah dengan medsos adalah
menyebarkan ayat qur’an dan tafsirnya dan menyebarkan hadis dan
syarahnya.
Keenam, jangan
menulis status yang tidak bermanfaat seperti keluar rumah, makan siang karena
hal tersebut membuang waktu kita dan waktu pembaca.
Ketujuh,
jangan jadikan medsos sebagai pembunuh keikhlasan dan
jauhi riya seperti memosting kegiatan ibadah.
قال النبي صلي الله عليه وسلم من سمع سمع
الله به ومن يراني يراني الله به ( صحيح البخاري ج5 ص 2383
)
Barang
siapa ingin didengar orang Allah jadikan didengar orang dan di akhirat
tidak mendapatkan apa apa. Demikian pula barang siapa ingin dilihat orang ,
Allah mewujudkannnya dan di akhirat tidak dapat apa –apa.
Kedelapan, mengecek
kebenaran berita sebelum menyebarkan berita bohong atau hukum syariat
yang belum pasti. Jangan menyebar setiap berita yangg didapat
كفي بالمرء كذبا أن يحدث بما سمع
“Cukuplah
seseorang itu berbohong, jika menceritakan semua yang ia dengar”
Kesalahan
pertama pada pihak yang memulai berita bohong (hoax),
kesalahan selanjutya pada yang menshare-nya. Jangan menshare status atau
berta kecuali setelah mengetahui siapa penulisnya. Biasanya kita tidak
pandai menulis status tapi hanya pandai menshare status tulisan atau
berita.
Kesembilan, memilih
siapa yang kita ikuti dan hati-hati karena hal tersebt adallah tanggung jawab.
Menjadi follower teman atau anggota group dari sebuah kebathilan adalah
haram.
عن أبي مسي رضي الله عنه عن النبي صلي الله
عليه وسلم قال مثل الجليس الصالح والسوء كاحمل المسك ونافخ الكبير فحامل
المسك إما أن يحذيك وأما أن تبتاع منه وأما أن تجد منه ريحا طيبة وأما أن تجد ريحا
خبيثة
“
Pemisahan teman duduk yang baik denga yang tidak baik seperti penjual
minyak wangi dan soorang pandai besi . Adapaun penjual minyak wangi
terkadang ia akan menawarkan minyaknya kepadamu dan terkadang ia
akan memberimu dan terkadang juga kamu akan mendapatkan darinya bau
yang wangi . Adapaun teman duduk yang tidak baik seperti
seorang pandai besi kalau tidak membakar pakaianmu
pasti kamu akan mencium darinya bau yang tidak sedap” . Hendaknya kita
menangkal kebathilan yang muncul di medsos.
Kesepuluh, hendaknya
menerapkan kaidah dalam ilmu hadis tentang majhul (tidak
diketahui). Siapa yang disebut majhul ? bagaimana
berinteraksi dengan majhul ?
Majhul
Ain = tidak diketahui namanya
Majhul
Hal = tidak diketahui keadaannnya. Orang-orang majhul tidak diterima
keterangannya dan perkataannya
Kesebelas, barang
siapa yang pernah menyebarkan kebathilan kemudian ia bertaubat maka ia
wajib menjelaskan kesalahan dan kebathilan yang disebarkan.
ألا الذين تابوا وأصلpوا وبيونوأ (البقرة 160)
“Kecuali
mereka yang telah bertaubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan
kebenaran”
Kedua
belas, jangan sekali kali mencuri status orang lain dan
mengambil keuntungan dari sesuatu yang bukan milik kita. Kita harus menyebutkan
pemilik status tersebut. Silaturrahi melalui media sosial jangan sampai
menghilangkan silaturrahmi yang sesungguhnya. Pahala silaturrahmi ada di
pertemuan fisik bukan di dunia maya.
Ketiga
belas, jangan terburu buru menyalahkan pendapat orang lain
atau mengomentari sesuatu yang belum dipahami maksud
penulisnya dan tetap menjaga husnudhon
عن أبي هريرة عن النبي صلي الله عليه
وسلم قال أيكم والظن فإن الظن أكذي الحديث ولا تجسسوا ولا تحاسدون ولا
تدابروا ولا تباغضوا وكونوا عبادة الله أخوانا
“
Takutlah kalian akan berprasangka karena berprasangka adalah ucapan
bohog besar. Janganlah kalian saling iri, saling hasut, saling membenci
dan saling membelakangi dan jadilah kamu sekalian hamba Allah yang bersaudara”
(HR. Bukhari).
Keempat
Belas , berhati-hatilah memilih kata selalu menggunaka
kata-kata yang baik lembut dan sopan walaupun berhadapan degan orang yang
tidak sepedapat atau orang yang kita benci
عن المقدام بن شريخ عن أبيه عن جده قال قلت
يارسول الله دلني علي عمل يدخلني الجنة فقال إن من موجبات
المغفرة بذل السلام وخسن الكلام ( النعجم الكبيرج 22/ص 180)
“Wahai Rasulullah Saw tunjukkan kepadaku amal
perbuatan yang membuatku masuk surge, Beliau menjawab
sesungguhnya hal yang pasti mendapat ampunan adalah orang yang
mengucapkan salam dan perkataan yang baik dan sopan”.
عن عبد الله بن عمرو أن رسول الله صلي الله
عليه وسلم قال إن في الجنة غرفة يري ظاهرها من باطنها وباطنها من ظاهرها فقال أبو
موسي الاشعري لمن هي يارسول الله قال لمن الأن الكلام وأطعم الطعام وبات
الله قائما والناس نيام ( مسند أحمد أبن حنبل ج 2/ص 173)
Sesungguhnya di surge ada istana m luarnya
terlihat dari dalam dalamnya terlihat dari luar . Abu Musa Asy’ary
bertanya untuk siapa itu Ya Rasulullah ? Rasulullah menjawab untuk
yang lembut ucapannya dan yang suka memberi makan dan sholat di
waktu malam ketika orang semua orang terlelap tidur.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar