Selasa, 19 November 2019

Asmaul Husna

Indahnya Berdo'a dengan Menyebut Nama-nama Alloh


1.        Pengertian Iman
Menurut bahasa iman berasal dari kata aamana yang berarti percaya. Menurut Rasulullah SAW seperti diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Iman didefinisikan dengan akad/perjanjian dengan hati (qalb), dan ikrar/bersumpah dengan ucapan (lisan) dan dilakukan/dibuktikan dengan anggota tubuh (arkan).
2.        Pengertian Iman kepada Allah SWT
Berdasarkan pengertian iman di atas, dapat kita uraikan bahwa iman kepada Allah menurut bahasa adalah percaya sepenuhnya kepada Allah SWT.

3.        Iman kepada Allah SWT melalui Asmaul Husna
Asmaul Husna berasal dari kata al-asma yang berarti nama-nama dan al-husna yang berarti baik. Jadi al-Asmaul Husna secara bahasa diartikan dengan nama-nama yang baik. Asmaul Husna adalah nama Allah yang terbaik. Dapat  dikatakan pula sebagai asma Allah yang terindah. Ia merupakan puncak keindahan karena di dalamnya terdapat makna terpuji dan termulia. Nama-nama terindah itu mengandung pengertian kehidupan yang sempurna, yang tidak didahului dengan ketiadaan dan tidak diakhiri dengan kesirnaan. Tidak berawal dan tidak berakhir.
Jumlah Asmaul Husnaada 99 nama, beberapa dinataranya adalah:
a.        al-Kariim (Maha Mulia) ,
b.        al-Mu’min (Maha Memberi Keamanan),
c.        al-Wakiil (Maha Penolong),
d.        al-Matiin (Maha Kuat),
e.        al-Jaami’ (Maha Mengumpulkan/Mempersatukan),
f.         al-‘Adl (Maha Adil), dan
g.        al-Akhiir (Maha Akhir)

4.        Hikmah Beriman Kepada Allah SWT
Setelah kita mempelajari tujuh Asmaul Husnadi atas, ada beberapa pelajaran/hikmah yang dapat kita petik dari keimanan kepada Allah melalui pemahaman terhadapt Asmaul Husna. Hikmah-hikmah tersebut antara lain:
a.        Keimanan kepada Allah harus ditunjukkan dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya. Bukan hanya sebuah pengakuan palsu dengan lisan.
b.        Allah memiliki Asmaul Husnadan kita diperintah untuk berdoa dengannya, maka pelajarilah 99 Asmaul Husna Allah dan berdo’alah dengannya.
c.        Mendorong kepada kita agar dapat mewujudkan sifat-sifat mulia Allah dalam perilaku kita sehari-hari.
d.        Allah maha mulia (al-Kariim), maka jadilah khalifah Allah yang memiliki keluhuran budi.
e.        Allah maha memberi keamanan (al-Mu’miin), maka jadilah khalifah Allah yang dapat memberikan keamanan untuk mahkluk lain.
f.         Allah maha menolong (al-Wakiil), maka hiduplah dengan optimis karena Allah akan menolong khalifahNya yang mengalami masalah dalam tugasnya.
g.        Allah maha kuat/kokoh (al-Matiin), maka jadilah khalifah Allah yang teguh pendirian dalam menegakkan kebenaran dan kejujuran.
h.        Allah maha mengumpulkan (al-Jamii’), maka bersiaplah untuk berkumpul di padang mahsyar untuk mempertanggungjawabkan amanah Allah kepada kita sebagai khalifah di muka bumi ini. Dan jadilah katalisator yang dapat mewujudkan persatuan dan kesatuan ummat untuk terbentuknya satu kesatuan sistem kehidupan yang harmonis.
i.          Allah maha adil (al-’Adl), jadilah khalifah yang yakin bahwa Allah maha tahu apa yang kita butuhkan, sehingga kita menjadi manusia yang siap mendapat ujian syukur ataupun ujian sabar dari Allah.
j.          Allah maha akhir (al-Akhir), jadilah khalifah yang siap bertanggungjawab terhadap apa yang kita lakukan dalam rangka menjalani tugas sebagai khalifah ini.


Penilaian Kompetensi:
Indikator Penilaian Kompetensi:
1.        Mampu menjelaskan pengertian Asmaul Husna
2.        Mampu menyebutkan 7 Asmaul Husna (al-Kariim, al-Mu’min, al-Wakiil, al-Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir)
3.        Mampu menyebutkan arti 7 Asmaul Husna (al-Kariim, al-Mu’min, al-Wakiil, al-Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir)
4.        Mampu menjelaskan maksud 7 Asmaul Husna (al-Kariim, al-Mu’min, al-Wakiil, al-Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir)
5.        Menghafal 7 Asmaul Husna yang meliputi lafazh, arti dan maksud yang terkandung di dalamnya
6.        Mampu menjelaskan manfaat dan hikmah 7 Asmaul Husna (al-Kariim, al-Mu’min, al-Wakiil, al-Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir)


A.       Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!
1.          Percaya dan yakin kepada Allah dengan sesungguhnya disebut ... .
A.     Iman
B.     Islam
C.    Ihsan
D.    Muhsin
E.     Muslim
2.          Nama-nama Allah yang disebut Asmaul Husna berjumlah ... .
A.     95
B.     96
C.    97
D.    98
E.     99
3.          Al-Kariim berarti ... .
A.     Maha Pengasih
B.     Maha Penyayang
C.    Maha Bijaksana
D.    Maha Mengetahui
E.     Maha Mulia
4.          Allah Maha Memberi Keamanan kepada makhluk-Nya, karena Allah memiliki sifat ... .
A.     Al-Kariim
B.     Al-Mukmiin
C.    Al-matiin
D.    Al-Akhir
E.     Al-Jami’
5.          Seseorang yang memiliki pendirian yang teguh dalam mempertahankan dan memperjuangkan kebenaran adalah orang yang terilhami oleh asma Allah ... .
A.     Al-Kariim
B.     Al-Mukmiin
C.    Al-Matiin
D.    Al-Al-Akhiir
E.     Al-Jamii’
6.          Perilaku koruptor mengindikasikan bahwa mereka tidak mempercayai sifat Allah ... .
A.     Al-Matiin
B.     Al-Jami’
C.    Al-Akhiir
D.    Al-Adl
E.     Al-Mālik
7.          Di antara keteladanan yang dapat dicontoh dari sifat As-Jami’ adalah ... .
A.     selalu berusaha untuk hadir di tengah-tengah masyarakat dengan penuh kedamaian
B.     memberikan keleluasaan ke setiap orang untuk menyelesaikan kewajibannya
C.    mengajak orang untuk mau melakukan kebaikan sesuai kehendaknya
D.    selalu berkata benar dan jujur
E.     membiarkan setiap orang untuk berbuat semaunya
8.          Perilaku yang tidak termasuk beriman terhadap sifat Allah Al-Wakiil adalah ...
A.     Mendirikan shalat setiap waktu
B.     adaqah
C.    Menyayangi orang tua
D.    Membantu orang yang membutuhkan
E.     Memiliki keris pusaka untuk kekayaan
9.          Allah SWT. mengumpulkan dan menyatukan beberapa makhlukNya yang ada di sawah sehingga membentuk satu kesatuan ekosistem sawah membuktikan bahwa Allah SWT. bersifat ... .
A.     Ar-Wakiil
B.     Ar-Jami’
C.    Al-Kariim
D.    Al-Matiin
E.     Al-Akhir
10.       Seseorang yang telah  meneladani sifat Al-wakiil, akan terlihat dari perilakunya yaitu ....
A.     Selalu berusaha dengan optimisme yang tinggi walau terus dihadapkan pada kegagalan.
B.     Seorang mu’min harus berupaya menjadi pemaaf segala kesalahan yang dilakukan orang lain kepadanya
C.    Seorang mu’min harus jujur melaksanakan amanah yang dibebankan kepadanya
D.    Seorang mu’min harus mampu menjaga keselamatan baik dirinya atau orang lain dari kejahatan dan kezaliman
E.     Seorang pemimpin harus ikhlas dan bertanggungjawab dalam menjalankan kepemimpinananya

Menjaga kehormatan, ikhlas, malu dan zuhud

Salah satu hal terpenting dalam membangun kepribadian seseorang muslim adalah sikap terhadap diri, orang lain dan lingkungan sekelilingnya. ...