"Semakin kau peduli bagaimana dirimu terlihat di hadapan Allah, semakin kau tak
peduli bagaimana dirimu terlihat di hadapan manusia."
Yasmin Mogahed
Diawali dengan membaca bismillahirrahmaanirrahiim, dan diiringi dengan pujian kepada Allah Swt dengan ucapan alhamdulillah. Tidak henti-hentinya mulut dibasahi dengan dzikir mengingat kebesaran dan kebaikan-Nya sebagai bentuk rasa syukur yang tiada tara.
Bershalawat kepada pemuka para revolusi peradaban manusia yang diutus ke muka bumi menjadi rahmatan lil'aalamiin. Yakni kekasih Allah kekasih kami Nabi Besar Muhammad Saw.
Tak terasa, waktu terus berlalu. Semoga langkah kaki kita semakin menguatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt. Mengantarkan segenap rasa, pikiran bahkan jiwa menuju satu tujuan sejati yakni keridoan Rabbul 'Izzati.
Malam itu, Sabtu, tanggal 16 Maret 2019 M atau 9 Rajab 1440 H pada pukul 20:00 wib para santri melangkahkan kaki menuju tempat terbuka untuk menghadiri acara Pentas Muhadloroh Santri Pesantren Hayatan Thayyibah.
Dengan dikelilingi oleh lampu obor dan dihiasi beberapa ornamen slogan yang digantungkan di beberapa ranting pohon di sekitar lapangan, para santri menunggu dimulai acara. Tiba waktunya, salah seorang santri maju ke depan podium sambil mengucapkan selamat datang kepada Mudir Al Ma'had KH. Apit Sudrajat, Lc dan Asatidz, seraya menyapa para peserta dan para mustami'.
"Assalaamu'alaikum wa rahmatullahi wa baraakaatuh........"
Djati Mas Prabu (X IPA) terdengar menyapa mustami'in
Djati Mas Prabu (X IPA) terdengar menyapa mustami'in
persis di bawah pohon durian dan mangga, di samping Mudir al Ma'had.
''Wa'alaikumussalaam wa rahmatullahi wa barakaatuh..." jawab para santri serempak.
Nampak, para santri sedang duduk di atas terval silver
dihapit oleh kelas dan laboratorium, dinaungi pepohonan
Nampak, para santri sedang duduk di atas terval silver
dihapit oleh kelas dan laboratorium, dinaungi pepohonan
menambah suasana malam yang teduh semakin sejuk.
Alhamdulillah, suasana cerah meskipun nampak awan-awan kelambu
menyisir di balik bulan.
Alhamdulillah, Mudir selalu menyempatkan hadir
baik dalam kegiatan formal maupun informal santri.
"Tak perlu menunggu harus bisa ini dan itu, tidak usah menunggu punya ini dan itu.
Untuk sukses, mulailah dari hal yang terkeci, mulai dari diri sendiri dan mulailah dari sekarang.
Malam ini, kami mengapresiasi hasil usaha OPHT yang mempersiapkan acara muhadloroh ini
meskipun seadanya tapi berhasil. Buktinya, malam ini suasana begitu mencair berbaur
di tempat terbuka seperti ini. Anak-anakku, Cobalah kalian tengok, teman-teman kalian di luar sana! Mungkin ada di antara mereka yang sedang jalan-jalan di MALL, belanja, makan-makan atau minimal mereka berkumpul dengan keluarga. Tapi, kalian di Pesantren sekarang sedang menimba ilmu, sekarang sedang duduk bareng di bawah pohon untuk mendalami islam. Subhanalloh sadarkah kalian beribu-ribu malaikat saat ini tengah hadir di tengah-tengah kalian. Mereka memanjatkan do'a untuk kalian, untuk orangtua kalian dan orang-orang yang kalian cintai. Terakhir ustadz berharap, jadikanlah kesempatan muhadloroh ini, mencetak kalian menjadi generasi yang mencintai Islam, remaja yang semakin faham bahwa negara ini menunggu pemuda yang berakhlakul karimah."
Lantunan ayat suci Al Quran oleh Dhiffa Shofwa.
"Kerahkan hatimu, pikiranmu dan jiwamu ke dalam aksimu
yang paling kecil sekalipun. Itulah rahasia kesuksesan"
Lazuardi's motto.
"Mayoritas manusia sudah
membayangkan bahwa kematian adalah hal yang paling menakutkan di dunia. Namun,
tidak ada seorangpun di dunia yang dapat menolaknya. Setiap yang hidup pasti
akan mengalami yang namanya kematian atau maut. Dan maut adalah ketetapan ALLAH
Subhanahu Wa Ta’ala yang pasti untuk seluruh makhluk-Nya.
أَيْنَمَا
تَكُونُوا يُدْرِككُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنتُمْ فِي بُرُوجٍ مُّشَيَّدَةٍ ۗ
Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu,
kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh……..…” (QS. An-Nisaa:
78)
Dari ayat di atas jelas sekali bahwa setiap manusia akan mengalami
kematian dan tidak bisa kita mengelak dari hal itu walaupun dengan cara apapun
kita berlindung dan mencegahnya, kematian akan menjemput kita." Tukas Pratisara Riyyasi AW (X IPA)
Subhan Syarifii Akbar ( X IPS)
"Agar sukses, kemauanmu untuk berhasil harus lebih besar dari ketakutanmu untuk gagal."
Bill Cosby
Rifqi Nuriyasin ( XI IPA)
"Kata Din
muncul sebanyak 79 kali dalam Al-Qur'an, tetapi karena tidak ada definisi
terjemahan yang tepat, istilah tersebut menjadi subyek kesalahpahaman dan
perbedaan pendapat. Misalnya, istilah ini sering diterjemahkan dalam bagian
Al-Qur'an sebagai "agama". Namun, dalam Al Qur'an itu sendiri,
tindakan penyerahan kepada Tuhan selalu disebut sebagai Din, bukan sebagai
"mazhab" ( مذهب) yang merupakan kata
dalam bahasa Arab untuk "agama". Iistilah Dīn juga banyak digunakan
dalam terjemahan Al-Qur'an dalam arti yang lain.
Yang paling terkenal dalam
al-Fatihah. istilah ini diterjemahkan di hampir semua terjemahan sebagai
"penghakiman"Al Fatihah 1:4 : مَٰلِكِ
يَوْمِ ٱلدِّينِ," jelas M. Fauzan Syauqi Rabbani (XI IPS)
Widodo Arya Sugiharto (XI IPA)
Hadirin yang berbahagia....
Kita saksikan anak-anak zaman now. Mereka menatap
orang tua dengan pandangan merendahkan dan menghina selanjutnya melontarkan
kalimat-kalimat yang pedas, yang dirasa amat jijik di hati. Berikut adalah
untaian syair yang amat memilukan berisi pengaduan seorang ayah tentang anaknya
yang durhaka.
“Kala engkau bayi, kuberi engkau makan, engkau tumbuh
besar
Dari apa yang engkau dapat dari jerih payahku
Bila malam mengusikmu, mataku tiada terpejam oleh
keluhanmu,
Aku terjaga atau hanya berbaring saja
Seolah aku yang menahan derita,
Bukan engkau dan air mata pun terurai
Tak kan pernah terlepas jiwaku dari rasa takut engkau
celaka
Padahal jiwaku tahu bahwa kematian adalah ajal yang
telah ditetapkan
Saat engkau dewasa, saat aku menaruh harap
Kekejaman dan keangkuhan engkau berikan sebagai
balasan
Seolah engkau di pemberi anugerah.”
Maka, turunlah larangan untuk berkata “ah!” Termasuk
dalam larangan yang lebih keras dari ini adalah berbicara dengan suara keras,
melebihi suara orangtua.
Jelas Dhaifullah Alwan Fauzan (X IPA)
"Jama'ah ..... eeei jama'ah ....," teriak Rafi Syahriza Nurmauludi (X IPA)
"Apapun kejadian, baik kita sukai maupun yang tidak kita sukai, pasti terjadi atas izin Alloh. Semoga kita senantiasa bisa menafakuri setiap kejadian apapun dan menjadi ladang amal bagi kita untuk mencapai derajat yang lebih tinggi di hadapan Alloh Swt," lanjutnya.
هَدَىنَااللهُ وَاِيَّاكُمْ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ
هَدَىنَااللهُ وَاِيَّاكُمْ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ