Selasa, 13 April 2021

Bahan Ujian Praktik Manasik Hajji

 


 Tatacara Pelaksanaan Manasik Haji dan Umroh

1.  Melakukan ihram dari miqat yang telah ditentukan Ihram dapat dimulai sejak awal bulan Syawal dengan melakukan mandi sunah, berwudhu, memakai pakaian ihram, dan berniat haji dengan mengucapkan : 

لَبَّيْكَ حَجًّا atau لَبَّيْكَ الَّلهُمَّ حَجًّا

Labbaik Allahumma hajjan,

artinya: “aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, untuk berhaji.

2.   Kemudian berangkat menuju Arafah dengan membaca talbiyah untuk menyatakan niat :

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ،لَبَّيْكَلاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ

Labbaik Allahumma labbaik, labbaik laa syariika laka labbaik, inna al-hamda, wa ni’mata laka wa al-mulk. Laa syariika laka

Artinya : Aku datang ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu, aku datang, tiada sekutu bagi-Mu, aku datang, sesungguhnya segala pujian, segala kenikmatan, dan seluruh kerajaan adalah milik Engkau, tiada sekutu bagi-Mu.

 

3.   Thawwaf.

Yakni mengelilingi ka’bah sebanyak 7 kali. Sambil membaca do’a :

اللَّهُمَّ اِنِّيْ اَسْاَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَاَعُوْذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ

رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَاَدْخِلْنَا الْجَنَّةَ مَعَ الْاَبْرَارِ يَاعَزِيْزُ يَا جَبَّارُ يَاغَفَّارُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

Pada saat sampai hajar aswad lalu mencium batu tersebut atau cukup melambaikan tangan dan mencium telapak tangan sambil berdo’a :           

بِسْمِ اللهِ ، وَاللهُ أَكْبَر اللَّهُمَّ إِيمَاناً بِكَ ، وَتَصْدِيقًا بِكِتَابِكَ ، وَوَفَاءً بِعَهْدِكَ ، وَاتِّبَاعاً لِسُنَّةِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عليه وسلم

 

Bismillâhi wa-Llâhu akbar allâhumma îmânan bika wa tashdîqan bikitâbika wa wafâ’an bi ‘ahdika wat tibâ‘an li sunnati nabiyyika muhammadin shallallâhu ‘alaihi wa sallam.  

 

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah, Allah maha besar. Ya Allah, seraya iman kepada-Mu, membenarkan kitab-Mu, menepati janji kepada-Mu, serta mengikuti sunah Nabi-Mu, Muhammad shalLallahu ‘alaihi wa sallam. (Syekh Abu Bakar bin Muhammad Syato’ ad-Dimyâthi, Hasyiyah I’anah ath-Thâlibîn ‘ala Halli Alfâdzi Fathi al-Mu’în li Syarh Qurratil-‘Ain, Dar el-Fikr, Beirut, juz 2, halaman 337)

 

4.   Sa’i.

Lari-lari kecil antara shofa dan marwah sebanyak 7 kali. Dimuali dari shofa lalu naik ke atsa sampai Nampak Baitulloh, lalu membaca kalimat tauhid dan bertakbir tiga kali dan memujiNya, lalu membaca :

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي ويُمِييْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، أَنْجَزَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَه

(Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu yuhyiii wayumiitu wahuwa ‘alaa kulli syai’in qadiir. Laa ilaaha illallaahu wahdah, anjaza wa’dahu manashara ‘abdahu wa hazamal ahzaaba wahdah)

Artinya:”Tiada sesembahan yang haq melainkan Allah semata, tiada sekutu bagiNya, hanya bagiNya segala kerajaan dan hanya bagiNya segala puji dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Tiada sesembahan yang haq melainkan Dia, tiada sekutu bagiNya, yang menepati janjiNya, yang memenangkan hambaNya dan yang menghancurkan golongan-golongan (kafir) dengan tanpa dibantu siapa pun.” Ulangilah dzikir tersebut sebanyak tiga kali dan berdo’alah pada tiap-tiap selesai membacanya dengan do’a-do’a yang Anda kehendaki.

5.   Wukuf di Arafah dan Mabit di Mizdalifah.

Masa wukuf di padang Arafah adalah antara setelah matahari tergelincir (9 Dzulhijjah) sampai terbit fajar pada hari nahar (hari menyembelih kurban) tanggal 10 Dzulhijjah.

Biasanya jama’ah akan menginap atau mabit di Muzdalifah. Saat wukuf, ada beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu:

a)  shalat jamak taqdim; shalat qashar Zuhur-Ashar;

b)  berdoa;

c)  berzikir bersama;

d)  membaca Al-Quran;

e)  shalat jamak taqdim; shalat qashar Maghrib-Isya.

 

6.   Mina - Mekkah.

Di sini mengambil batu kerikil sejumlah 49 butir atau 70 butir untuk melempar jumroh di Mina, dan melakukan shalat subuh di awal waktu, dilanjutkan dengan berangkat menuju Mina. Kemudian berhenti sebentar di Masy’aral Haram (monumen suci) atau Muzdalifah untuk berzikir kepada Allah SWT (Q.S. Al Baqarah : 198), dan mengerjakan shalat subuh ketika fajar telah menyingsing. Melontar Jumroh Aqobah Dilakukan di bukit Aqobah pada tanggal 10 Dzulhijjah dengan 7 butir kerikil, kemudian menyembelih hewan kurban.

 

7.  Tahalul

Tahalul adalah berlepas diri dari ihram haji setelah selesai mengerjakan amalan-amalan haji.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menjaga kehormatan, ikhlas, malu dan zuhud

Salah satu hal terpenting dalam membangun kepribadian seseorang muslim adalah sikap terhadap diri, orang lain dan lingkungan sekelilingnya. ...