Berikut dikutip beberapa hadist dari buku mutaba'ah santri.
Diharapkan setelah proses pembelajaran berlangsung para santri memiliki kemampuan sebagai berikut :
1. Membaca dengan baik matan dan periwayatnya dengan baik.
2. Menyebutkan arti hadis teraebut dengan baik.
3. Menjelaskan makna secara um hadis tersebut dengan baik dan benar.
4. Menjelaskan isi kandungan hadis tersebut dengan baik dan benar
Navigate Graduate
Gb. 1
Gb. 1
Hadis ke-2
Akibat Melalaikan Shalat
(مَنْ لَمْ تَنْهَهُ صَلاَتُهُ عَنِ اْلفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ لَمْ يَزْدَدْ مِنَ اللهِ اِلَّا بُعْدًا (الحديث
(مَنْ لَمْ تَنْهَهُ صَلاَتُهُ عَنِ اْلفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ لَمْ يَزْدَدْ مِنَ اللهِ اِلَّا بُعْدًا (الحديث
Barangsiapa yang sholatnya tidak mencegahnya dari perbuatan keji dan munkar, maka ia hanya akan bertambah jauh dari Alloh (al Hadits)
Hadis ke-5
مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًا اِلَى الْجَنَّةِ
(رَوَاهُ مُسْلِمٌ)
Barangsiapa yang pergi untuk menuntut ilmu, maka Alloh mudahkan baginya jalan ke surga. (HR. Muslim).
Hadis ke-16
بَادِرُوْا بِاْلاَعْمَالِ الصَّالِحَاتِ فَسَتَكُوْنُ فِتَنٌ كَقِطَعِ اللَّيْلِى الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِيْ كَافِرًا وَيُمْسِيْ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيْعُ دِيْنَهُ بِعَرَضٍ مِنَ الذَّنْبِ
(رَوَاهُ اَحْمَدُ)
Bersegeralah kalian beramal salih, kelak akan ada berbagai fitnah seperti bahayanya malam yang gelap gulita seorang menjadi mukmin dan kafir dan ada kalanya kemarin kafirsekarang mukmin menjual agamanya dengan dosa. (H.R. Ahmad).
Hadis ke-20
Amar Ma’ruf dan Nahyi Munkar
مَنْ رَاَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَاِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَاِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَالِكَ اَضْعَفُ اْلاِيْمَانِ (رَوَاهُ مُسْلِمٌ)
Barangsiapa yang meilaht kemunkaran, hendaklah ia merubahnya dengan tangannya. Apabila tidak mampu, maka dengan lidahnya, maka apabila tidak mampu (juga), maka dengan lidahnya (yakni diam saja) dan itulah iman yang paling lemah. (HR. Muslim).
Hadis ke-27
Ucapan Ketika Mendapat Musibah
وَاِنْ اَصَابَكَ شَيْءٌ فَلَا تَقُلْ لَوْ اَنَّنِيْ فَعَلْتُ لَكَانَ كَذَا وَ كَذَا, وَلَكِنْ قُلْ قَدَّرَ اللهُ وَمَا شَاءَ فَعَلَ فَاِنْ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ
(رَوَاهُ مُسْلِمٌ)
Apabila kamu mendapatkan musibah, janganlah engkau mengatakan : Andaikata saya berbuat begini, pasti begini-begini. Tetapi katakanlah : Telah ditakdirkan Alloh, apa yang Alloh kehendaki, Alloh membuatnya. Karena ucapan : “Andaikata, sekiranya “, itu membuka amalan setan. (HR. Muslim).
Hadis ke-28
Ulama dan Penguasa
صِنْفَانِ مِنْ اُمَّتِىْ اِذَا صَلَحَا صَلَحَ النَّاسُ جَمِيْعًا وَاِذَافَسَدَا فَسَدَ النَّاسُ جَمِيْعًا اْلعُلَمَاءُ وَاْلاُمَرَاءُ
(مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ)
Dua golongan, jika baik keduanya, baik pula seluruh manusia, dan jika rusak, rusak pula seluruh manusia, yaitu : Ulama dan Penguasa.
(al-Hadis).
Hadis ke-32
Kedudukan Ibu dan Ayah
جَاءَرَجُلٌ اِلَى رَسُوْلِ اللهِ فَقَالَ يَارَسُوْلَ اللهِ مَنْ اَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِىْ؟ فَقَالَ:اُمُّكَ.ثُمَّ مَنْ؟قَالَ:اُمُّكَ,ثُمَّ مَنْ؟قَالَ:اُمُّكَ,ثُمَّ مَنْ؟قَالَ:اَبُوْكَ
(مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ)
Seorang laki-laki mengahadap Rasululloh saw., lalu berkata : Ya Rasululloh, siapakah yang paling berhak menjadi sahabatku? Beliau menjawab : Ibumu, sahabat itu bertanya lagi : Siapa lagi? Jawab beliau: Ibumu. Tanyanya lagi : Siapa lagi? Jawab beliau : Ibumu. Tanyanya lagi : Siapa lagi? Jawab beliau : Ibumu. Tanyanya lagi : Siapa lagi? Jawabnya : Bapakmu, (HR. Bukhori Muslim).
Hadis ke-34
Dosa yang Disegerakan Siksaaannya
كُلُّ الذُّنُوْبِ يُؤَخِّرُاللهُ تَعَالَى مَاشَاءَ مِنْهَا اِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ اِلَّا عُقُوْقَ اْلوَالِدَيْنِ فَاِنَّ اللهَ
تَعَالَى يُعَجِّلُهُ لِصَاحِبِهِ فِى الْحَيَاةِ قَبْلَ الْمَمَاتِ (رَوَاهُ الطَّبْرَانِيُّ)
Semua dosa akan Alloh Ta’ala tangguhkan mana saja Dia suka sampai hari kiamat ekcuali durhaka kepada kedua orangtua. Maka sesungguhnya akan Alloh percepat balasan bagi yang durhaka kepadda mereka berdua dalam hidupnya sebelum mati. (HR. Tobroni ).
Hadis ke-39
Do'a yang diijabah
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَاَباتٍ لَا شَكَّ فِـْيِهنَّ : دَعْوَةُ اْلوَالِدِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ
(رَوَاهُ اْلبُخَارِيْ)
Ada tiga doa tidak ragu lagi yang tidak akan ditolak, yakni doa orang tua kepada anaknya, doa musafir dalam perjalanan dan doa orang teraniaya. (HR. Bukhariy).
Hadis ke-40
Tawadlu
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَاللهُ عَبْدًابِعَفْوٍاِلَّاعِزًّا وَمَاتَوَاضَعَ اَحَدٌ لِلَّهِ اِلَّا رَفَعَهُ اللهُ
(رَوَاهُ َمُسْلِمٌ)
Tidak akan berkurang harta karena disedekahkan, dan tidak akan Alloh tambah kepada orang yang memaafkan melainkan keperkasaan dan tidak ada yang tawadlu karena Alloh melainkan ia akan dimuliakan (HR. Muslim).
Dowload di sini!
_rodenstockgumilar.blogspot.com_



Tidak ada komentar:
Posting Komentar