Senin, 11 Maret 2019

Mukhayyam Al Qur'an (Sehari bersama al Qur'an)

Al Qur'an Dulu, Al Qur'an Lagi dan Al Qur'an Terus 

Disunnahkan untuk memperbanyak membaca Al-Qur’an sepanjang hayat, terlebih di bulan Ramadhan. Demikian pulan mengkhatamkannya, walaupun hal ini tidaklah wajib. Jika tidak, maka tidak berdosa. Namun sayang, saat itu ia akan luput dari pahala yang besar.

Mukhayyam Al Qur'an adalah salah satu program unggulan di Pesantren Terpadu Hayatan Thayyibah semenjak 2 tahun terakhir. Pada 2017 dan 2018 kegiatan tersebut dilaksanakan di Pasir Parigi, Parungkuda, Kabupaten Sukabumi. Dan tahun 2019 ini, tanggal 1 - 2 Maret 2019 M (27-28 Jumadil Akhir 1440 h) dilaksanakan di Villa Cantik, Benteng, Kota Sukabumi.

Sengaja memilih tempat yang jauh dari suasana hiruk pikuk kendaraan dan manusia, agar lebih terasa suasana alam yang sejuk, nyaman dan menyenangkan. 



Ice Breaking (Tasyji'ul Ruhiah) bersama Ust. H. Apit Sudrajat, Lc
Kalimat-kalimat Thayyibat


Taushiah dari Ust. H. Badar Nur Alawi, Lc
tentang Ashabul Kahfi




Suasana yang baru membawa semangat baru

sehingga mengajak berinteraksi dengan alam (tadabbur alam)




Aula Utama sebagai pusat kegiatan mukhoyyam


Sebagian santri juga ada yg mengkhatamkan di Gazebo (qo'atul ijtima)


Ust. Aldo Kasan Awali mengimami sholat fardlu dan sunnah selama mukhayyam


Ba'da shalat maghrib dilanjutkan dengan tajihat 
dari Pimpinan Pondok H. Apit Sudrajat, Lc


"Kisah  Ashabul Kahfi menginspirasi betapa agungnya nikmat iman dan islam 
yang wajib disyukuri'" jelas Ust. Badar Nur Alawi, Lc 


"Ayo... kamu Rafli maju ke depan....!" sampil mengarahkan telunjuknya, Ust. Rezi 
mendukung M. Rafli agar mengulangi yel-yel Mukhayyam


"Siapa sahabat yang diutus ke Persia untuk menyampaikan surat dari Rasululloh?" Tanya ustadz.
Dengan cepat Alfrian menjawab, "Abdulloh Bin Khudzaifah Al Sahamy..." 
"Benar ....Nih, kamu dapat hadiah," tukas ustadz.


Kegiatan Out Bound dan Refreshing
Game 1 : Dinamika Kelompok  


Game 2 : Dinamika Kelompok 
Mengajari kejujuran dan sportifitas dalam bermain


Game 3 : Dinamika Kelompok
Mengajarkan kesabaran dan sikap empati kepada teman 
agar bisa mengurai tangan yang melilit badan


Serunya main bola kaki di rumput hijau


Byur .....byur....byur....
Melepas lelah di aliran sungai Sawah Bra


Meski Tim Basket tidak full mengikuti kegiatan 
mereka bercengkrama dengan Mudir dan Ust. Abdul Kohar
"Kalian harus menjaga nama baik pesantren. Tunjukan pada mereka bahwa santri pun bisa berprestasi dalam bidang olah raga. Alloohu Akbar..." teriak Ust. Anas


Alhamdulillah 
Selamat tinggal dan sampai berjumpa di lain kesempatan.
(by. Agum)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menjaga kehormatan, ikhlas, malu dan zuhud

Salah satu hal terpenting dalam membangun kepribadian seseorang muslim adalah sikap terhadap diri, orang lain dan lingkungan sekelilingnya. ...